kita haruslah pulang
menyibak daun pintu
menekuri peta yang disisakan waktu
pada dinding-dinding retak
sedetik tadi kita telah menjadi sejarah
menjadi barisan sepi yang tak pernah istirah
maka akupun tetap harus kembali
mencarimu di antara riak debu
di antara lipatan-lipatan musim yang membuatku terus membatu
maka aku pulang,
menuju rumah berbau gaib di dadamu
yang berdetak sepi
yang selalu membuatku pergi
untuk kemudian
memaksaku kembali
Lasem, 07/11/2010
11 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
sudah lama saya menunggu tulisan baru dari situs ini.nice post!
makasih mas...
hehe... sori lama gak update. lama jg gak nulis sih.
Posting Komentar