Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

21 April 2011

Tiga Sajak Dalam Antologi Puisi "Aku Ingin Mengirim Hujan" (Kumpulan Antologi Puisi Penyair Jawa Tengah Oleh Dewan Kesenian Semarang thn 2008)


Tiga Sajak Dalam Antologi Puisi "Aku Ingin Mengirim Hujan"



Kereta di Mata Ibu

menggemuruhkah batu-batu?
saat gerimis perlahan
penanggalan almanak tertahan
dan jejak-jejak sejenak
terhenti di stasiun
kereta tak jalan
tertahan
di sudut matamu
Semarang, 24/09/07

Ku Katakan Ini Cinta

1
kisah bercinta hanya sebatas luas ranjang
dan dekapan selimut
yang dekil-dekil melekat di kain seprei
kupintal menjadi jala
untuk menjaring bulan
lalu ku titipkan dalam rahim dan dadamu
ku katakan padamu  – Ini cinta
kelak kan lahir sabit-sabit kecil
asah dan asuhlah buat menetak birahiku

dan sebelum usai lakon yang kita perankan
kita sudah terkapar di tepi ranjang
bersama darah yang mengental
sisa-sisa luka, dan bekas cakaran

2
pergumulan pertama ku katakan  – Ini cinta
selebihnya, kita mungkin angin yang terpenjara
tersesat di bulan
terjaring angkasa bersama hujan

3
sebelum usai dongeng itu
telah ku awetkan kelaminku dalam kulkas
dan kau tak beranjak mematung
di sisi dapur
merebus air matamu
di atas tungku
maka ku katakan  – Ini cinta
Semarang, 16 Februari 2007

Di Atas Sajadah Batu

di atas sajadah batu
kita tak henti melenakan rindu
betapa keras kepala beradu
dan tanah betapa rela menerima darah
seperti sungai mengendapkan prahu
mengalirkan bunga-bunga salju
juga sayap-sayap ibu
ke muara itu
angkuh
dan biru

di atas sajadah batu
kita terus mentasbihkan bisu
yang kekal merayap di daun
di lembayung kering
juga telinga kita enggan menerima bising
Kau menantiku dalam wening
aku mentahlilkan nama abu-abu
Semarang, Maret 2008

Tidak ada komentar: