Dari luka yang nganga
Orang-orang berpaling dan membuang segala doa
Langit yang rimbun di atas kota
Mangabarkan cuaca teramat darah
Anak-anak mambaca bait-bait yang sunyi
Dari kulit bulan yang lebih layu dari sepi
Saat purnama
Bulan di di mata mereka
Anak-anak mengantongi bola-bola
Bulan-bulan adalah kelereng dalam mimpi
Mari bertaruh, mana yang lebih luka dari bising dan sunyi?
Maka tak ada yang pantas dirindukan kini
Selain kelereng
Dan mimpi
Semarang, 23/03/09
foto di ambil di http://arydwantara.wordpress.com
3 komentar:
Dua2nya luka mas Galih...
buatku mereka tidak pernah terluka, atau melukai, kita lah yang sering merasa terlukai oleh mereka
justru pada nganga luka2 itulah mereka berduyun2 memperbanyak ppendekatan pada doa
sebab, itulah cermin kemunafikannya.
mereka cinta Tuhan karena membutuhkan,
dan bukan membutuhkan-Nya karena mencinta,,,,
Posting Komentar