
Di bawah lampu kota, keriput garis keningmu kian melayu pada cahaya
Sebelum hujan
Memang harus ada yang diselesaikan
Dan tubuhmu yang menajam
Kian menyabit segala kerinduan
Tentang rumah
Juga pagi hari yang ramah
Ibu yang membakar doa di tungku
Juga sebuah pintu, menjadi awal persinggahan yang tamak melemparmu
Ke padang-padang rumput, juga alamat-alamat nisbi
Tapi segalanya memang terlampau berlebihan
Seperti dirimu di ruas-ruas jari yang layu
Seperti diriku yang selalu terpaksa mencatat riwayat kepulanganmu
Semarang, 29/03/09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar