di antara sudut- sudut matamu yang membikin peta, kelengangan
mencair. kita jadi tergegas berpaling. sebab rindu membikin jaraknya.
sebab malam membikin bayangnya.
sejak musim tak lagi
mukim di batinku. hutan di dadamu menarik kepada sunyi yang hening.
yang sulur-sulurnya menjuntaikan kepala-kepala berbola mata runcing.
yang memahatkan demam dan riwayat ganjil di punggungku.
di beranda saat pagi menarik cemasnya. mengenangmu adalah menolak angin untuk bermuara.
Semarang, 28 Mei 2012
7 komentar:
saya suka sajak-sajaknya..
indah ~_~
kereeeeen maaas.... *_*
diksinya selalu membuat hati terasa ingin lekat, terus membaca. hinga berulang-ulang...
refila: makasih y dik..
wayan santi: hoho.. thank you dik...
flamboyan: makasih mas bro. :)
i like it..
@joseph: makasih mas ... :)
wow...keren ya.....
Posting Komentar