seperti waktu yang menawarkan tiada. kita kekal melarungkan risalah ke muara aksara. dan lampu-lampu kota muram di telapak tanganmu. memanjangkan bayangmu pada ruas-ruas jalan di garis keningku. kau terduduk di atas bangku dari punggungku. ini mungkin catatan kecil tentang bagaimana mestinya aku mencintaimu.
di jendela, suara kereta bergegas tiada. tanpa lonceng, tanpa angin ataupun penanda. tapi langit sebegitu jauh dengan peron sepi dan gerbong-gerbong yang menanti. kau berkemas tapi tak pergi. hanya berdoa di tepi untuk sebuah kepulangan.
"kenangan hanyalah cara bunuh diri paling keji" bisikmu
tapi aku takkan pernah mati bagimu. saat anak-anak mesti bergegas pergi. perjalanan kita hanya menunjuk kembali ke ranjang ini. darah dan belati. perihal siapa yang bergetaran atau tertikam lebih dulu. lantas malam usai di dadamu. adalah sajak terpanjang yang takkan sanggup kuselesaikan, sayang.
semarang, 15 Maret 2012
2 komentar:
minta gambarnya ya untuk htTP://indriankoto.blogspot.com. Link-nya dikasih kok
hoho...silahkan om. sori baru balas y om. ini gambar jg nyuri di mbah gugle kok... aku mampir ke tempatmu...
Posting Komentar