Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

5 Maret 2012

sebuah ode di ruang tamu kepada tamu

sebagai pintu kawanku,
bacalah nama-nama yang mengetuk tubuhku
saat angin menulis cuaca
ruas-ruas jalan adalah tubuh lelaki memar
dan aku tahu, kita cuma takut kesepian bukan?

sejak mula bilangan menancap di telapak kaki
atas ziarah di tubuh kita sendiri,
kita telah sama meramal
bahwa pada akhirnya kita akan saling membenci
benci pada sepi
atau sepi yang membenci
dan kita pintar merawatnya
sepintar kita melahirkannya di gelas-gelas kopi

tertawalah di sini,
tertawalah di sini,
di luar kau tak butuh botol lagi
karena kenyataan lebih memabukkan ketimbang api
terbakarlah di sini,
pecahlah di sini,

kepada rumah yang menyimpan jalanan tak berujung,
siapapun yang bertandang adalah ia yang pejalan
tak ada yang lebih tinggi atas apapun
selain kenisbian,
dan sejak mula
tembok-tembok aksara mencatat
bahwa muasal kita hanyalah berpura-pura waspada,
berpura-pura perihal siapa yang menjadi tuan rumah
siapa yang menjadi tamu
dan siapa yang menjadi bangku

Rumah Labirin, 4 Maret 2012

Tidak ada komentar: