Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

2 September 2011

doa di putik kamboja

kolaborasi sajak Rhiry Nandarahayu dan Galih Pandu Adi


Doa di Putik Kamboja


Laut Kepada Kekasih


lihatlah wajahmu,
bertirakat begitu sendu
aku tak mau

kau tak usah banyak menduga
tak usah banyak mengira

aku memang rindu pada bantal dan seprei bau tubuhmu
tapi tak ada peta yang menuju jalan itu
yang ada hanya sedu dalam tafakur
sedu pada jarak kita yang tak pernah terukur

jiwaku merenggas, diremas
di kipas angin
kelana
merangkak agar kita kita jadi senyawa

kakiku telah berlari menziarahi hatimu
jauh sebelum langit berubah raga menjadi abu

guguran tangismu adalah hujan di sepanjang jalanku yang gersang
yang bimbang

iringi saja aku dengan doamu yang penuh kasih

ketahuilah, setiap cinta yang mati akan tumbuh kembali
bersama kekuatan doa yang kita miliki

membawaku pulang
mengetuk pintumu yang biru-keunguan

dan di balik pintu itulah aku selalu berharap
kau tersenyum menungguku

Sayang, maaf aku akan pulang terlambat
aku tersesat

                  *Rhiry Nandarahayu


Kekasih Kepada Laut


malam ini, aku tak bercinta
tak bercerita
aku menunggu saja
kau pulang mengetuk pintu
atau memecahkan jendela kamarku

aku mengerti, kau kembara
serupa aku
tetirah di malam-malam yang purba

di wajah waktu
tubuhku
membatu
tapi, kau tanam purnama
yang begitu cahaya
di jantungku

kita memang telah lampau bercinta
jauh sebelum kau mengenalku
mungkin juga dengan tak sekedar pura-pura bahagia

kau tersesat,
tersesatlah di jalan yang benar
ingatlah aku,
kenanglah langit sepi dengan dermaga di ujungnya
yang melayarkan tubuh kita

pulanglah,
pulanglah segera, sayang
aku keram dan pecah di muka pintu

mungkin kau tak kembali
tapi, tak ada yang terlambat
kedatangan dan kehilangan tak pernah terlambat bukan?

                   *Galih Pandu Adi


Bandung-Yogyakarta, 28 Agustus 2011



*sket by day milovich

Tidak ada komentar: