seperti wajah mei yg beringsut
seperti itu pula kau tengadah
menatap langit kosong
dan lengang jalan menuju rumah terus mengabut
kau dengar lengking gelas-gelas kosong
dan perabot rumah bersekutu terus berbohong
mengirim sepi yang habis kau lumat sendiri
detakku mengalir sampai ke muara sajakmu
aku mengutuk,
kau tengadah
wajah mei melapuk
langit kosong itu terus menjauh
Semarang, 16 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar