Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

24 Desember 2009

Bulan di Tungku Ibu

siang ini lahir dari kepul asap di tungku ibu
ia menanak doa-doa juga air mata
saat bocah-bocah menahan perih di lambungnya

siang ini teramat terik untuk menangis
sedang gerimis di dapurku
adalah rintik tak habis-habis
mencipta lautan dan kerinduan tentang ombak
tempat bocah-bocah pantai berlayar dan menjaring bulan
tapi yang tersisa hanya ikan
dan tulang belulang bapak-bapak mereka

bulan telah matang di tungku ibu,
di nyeri nyilu lambungku

Semarang, 23 Desember 2009

2 komentar:

Lina mengatakan...

puisi ibu,
rindu ibu,
kangen ibu

gulali mengatakan...

jadi laper...
kangen masakan ibu di tungku dapurku.
hehe..