Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

22 Juli 2009

Sketsa Sungai


Sebentang jejak-jejak bebunga, sepagi ini tepi jalan adalah waktu yang rimbun, daun-daun berserak, bunga-bunga tergeletak, terinjak-injak. Orang-orang berkisah tentang kegilaan mereka.
Potongan daun-daun telinga yang di tabur sepanjang jalan tadi sempat ku pungut satu dan ku simpan di saku.
Sampai di ujung aku memilih membuang muka, pada sungai. “aku masih sempat melihatmu tersenyum”, tapi telah ku larutkan segalanya di sini. Sketsa sungai dengan dua arus bertempur. Para leluhur melempar tubuhnya, memilih hanyut. Kita seperti mereka. Tersesat dan harus meratap.
Sepotong telinga yang tadi ku pungut, ku buang dan ku biarkan hanyut. Sungai akan mengantarmu pada muara yang tepat.

Eloprogo, 17/07/09

Tidak ada komentar: