Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

23 Desember 2008

Lelaki dan Hujan Saat Desember



Seorang lelaki mengenakan tubuhku lewat desember yang basah

Berbiak di depan pintu dan mengguruiku

Tentang batubatu berwarna merah

Aku serupa arwah dalam kabut gaib

Berwajah sakit

Menggumamkan mantramantara penyakit

Dan langit di atas bukit selalu enggan melepaskan rindu dan petuah ibu

Hujan di bawah lampu

Adalah desember yang melambat di garis wajahmu

-garis tanganku


Lelaki menggenggam sabit

Mengenakan tubuh dari aksara ganjil

Lebih dulu meramalkan takdir

Tentang akhir seorang Khidir

Lewat desember di bawah lampu

Aku arwah yang basah serupa tanah

Saat logam-logam jatuh dari Langit

Semarang, 22/12/08

6 komentar:

Anonim mengatakan...

selalu desember identik dengan hujan.....
selalu lelaki identik dengan pertanyaan....
sebuah pencarian

Haris Firdaus mengatakan...

desemeber itu akhir dari perjalanan satu tahun kita, selalu menggetarkan utk direfleksikan. sama dengan huja yang dlm sejarah puisi indonesia selalu mengawani para penyair, dari sapardi sampai afrizal....

Unknown mengatakan...

Suwung ; iya mas suwung. selalu. tak henti. dan selalu basah,..

Haris Firdaus ; he2x sampai juga pada desember dan masih berkawan hujan. mungkin tak ada yang lebih bijak menggurui selain hujan. selepas deras lalu tiada, seperti desember2 lain terlewati juga. pertanyaan para penyair itu.

atika silmi mengatakan...

iyya mas, gPp,,
iTu temenMu yah??

hahaha,,
saLam ajj bwd orangNa. .

Anonim mengatakan...

pilihan kata yang menarik kamboja, semoga bisa menemukan pembacanya

salam sobat

Unknown mengatakan...

atika; iya dik nanti tak salamin

KY; matus suwun mas iwan dah mampir. saya monta apresiasinya. moga2 doa mas terkabul. moga2 mas iwan juga termasuk yang suka puisi saya.