Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

21 Februari 2009

Sepertinya Langit Memang Berjarak Selepas Januari Ini



Sepertinya langit memang berjarak selepas januari ini
Kita pun jatuh di punggung waktu
Bersama riwis yang tak sekedar gerimis
Daun-daun yang mengapung di jalan
Juga tulang-belulang leluhur
Menunggu di kubur
Sedang kita gelisah mencuri nama-nama di rak-rak buku
“Kau mencari siapa?”

Sepertinya langit memang berjarak selepas januari ini
Hujan pula yang mengendap di tapak-tapak kaki
“ini pertanda, langit mencintaimu” katamu
Sedang kita masih juga bertanya
Siapa yang harus lebih dulu berdusta,
Di balik matamu hujan tak juga reda

Sepertinya langit memang berjarak selepas januari ini
Lewat logam-logam yang jatuh di gang-gang sepi
Juga sajak-sajak yang tanggal disebalik punggung kita yang saling lekat
Saat kita masih juga bertanya
Siapa harus menghabisi
Siapa

Semarang, 12/02/09

2 komentar:

Anonim mengatakan...

makin tajam saja ya, kamboja
salam & senyum hangat

Anonim mengatakan...

puitis bangett (wong namanya puitis)
semakin mengigit sajah