Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

8 Februari 2009

Dan Sabit. Pulanglah,..



Sedang sabit yang menetap di keningmu
Selalu menetak jalan-jalan di leherku
Maka lewat hujanlah aku istirah
Dan kau tak pernah sudi menyerah
Tetirah kepada padang-padang dan beranda-beranda rumah.

Pulanglah, ku tembangkan sajak-sajak tanah
Seperti saat kelahiranmu,
Ku tembangkan mijil di telinga kananmu
Pertanda kijingku di keningmu

18/01/09

5 komentar:

Anonim mengatakan...

pulang? TIDAK, kalau itu ke bidang yang disekatsekat, yang sebenarnya tidak ber-ruang tapi mereka bersikeras menyebutnya sebagai rumah.

ayo, belok kiri saja :)

Unknown mengatakan...

ayo. belok. ati-ati dah bawa peta belum? kita tak tahu arah nanti. apa menunggu angin yang menjejakkan jalan,..?

Anonim mengatakan...

mijil ? ... hmm mikir nih apa artinya ?

Unknown mengatakan...

mijil itu tembang jawa mbak. tepatnya tembang macapat. yang membuat para walisanga. macapat sebenarnya menceritakan riwayat hidup seseorang dari awal kelahiran sampai meninggal dan dipucungkan. mijil adalah syair pertama macapat yang berarti kelahiran, hehe,.. maaf kalo bikin bingung. tapi yang saya tahu itu. kalo ada temen blog yang tahu lebih jelas mohon diterangkan.
silahkan mampir mbak ely,..

Anonim mengatakan...

saya malah belum pergi, mas. masih blm bs pergi karena masih terikat ruang yang disekat2 dan disebut sebagai rumah itu--mengambil kata El