Tak lelah ku layarkan puisi
Tentang kamboja yang ranggas,
Kemarau merah dendam,
Juga langit sunyi.
Ngarai di dadaku sudah ku jabuti
Putingmu purnama sidi telah ku jajaki
Aku kau kembara serupa nabi
Tanganku memintal api
Dadamu rumah sepi
Aku kau tanggal serupa puisi
Jatuh bersama rintik yang enggan
Kita gamang ziarahi zaman
Semarang, 24/10/08
29 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar