Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

10 Februari 2013

Suara Merdeka, 16 Desember 2012




soliloqui X
 
begitulah bisikmu di sebuah petang;

"pertemuan itu cuma sekali saja kan sayang?"
selebihnya kita cuman mengulang kenakalan demi kenakalan, percakapan demi percakapan, kebosanan demi kebosanan, tatapan demi tatapan, kehilangan demi kehilangan.


tetapi, batin kita terlanjur nakal bukan?

karena itu kita memang patut di pagut sepi. jalan-jalan yang senyap, halte-halte juga pengap. sepasang sepatu yang selalu menagih kota-kota baru. sedang kita, memang tak pintar merawat rindu


Semarang, 19/11/2012


 
seusai pesta pernikahan

 
dari dinginnya cincin dan rindumu, sayang
cangkir-cangkir melupakan dirinya
dari sisa percakapan kita di beranda
daun teh yang tentram mengendap di matamu
sekian tahun,
sekian rindu,
sekian kehilanganmu

cangkir dan malam melupakan dirinya


Semarang, 14/11/2012 


semacam requiem
 
Nun, setelah maghribnya yang surup, langit seakan tak putus-putus beringsut

dari matanya, musim telah menamakan diri sebagai pancaroba
dari lubuk bernama kenangan di dadanya,
ada bau kenanga serta jaring-jaring entah maut entah apa

yang terentang jauh
dan tak luput-luput menjangkaunya


Semarang, 13/11/2012


pada sebuah langit


di langit tak ada dermaga, tak ada perahu terkayuh atau tiang-tiang menara.
tapi burung-burung tetap berlayar
menjangkau-jangkau cahaya

menyelam dan karam


di sana, nama-nama terbakar
kenangan-kenangan gagal mencari pelabuhan


Lasem, 24/08/2012 


di sebuah pagi yang sepi,  seorang wanita mengenalkan diri
 
Dari sepi pagimu, Bisma. Siup udara dalam lengkungnya busur para Bathara. Jantung siapakah yang melewati denyutmu. Dalam tatapnya;  kenapa mesti tanganmu panah itu menembus dadanya?

Sebelum maut, ia kenalkan namanya;
"namaku Amba. Siapa nama kekasihmu, Bisma?"
Pada sebuah pagi yang sepi, entah kapan, Bisma. Ia lah yang menyusun ranjangmu dengan runcingnya yang sepi panah-panah para Bathara. Dan ia bisikkan nama kekasihmu. Kekasih sejatinya.


Semarang, 16/11/2012 


ziarah
 
kepada kota-kota yang denyutnya membisik namamu, Nun.

kafilah-kafilah ziarah dan menuju pulang

Semarang, 17/11/2012