Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

22 Desember 2011

arloji

memasuki rumah, dan detik arlojiku kembali berhenti

di rumah ini memang tak ada satupun jam dinding yang berputar
segalanya usai dan mesti diawali
detik yang beralibi
terus berbiak, mencatat
dan sembunyi
rahasia-rahasia yang terkekalkan
sedang di luaran wajah-wajah terlanjur bergegas

kemari dan mukimlah,
kau akan mengerti, bahwa di sini ada banyak hal yang tak dapat lagi kau kenali

seolah mesti terus berseteru dengan waktu
dan saat kau sadari, kita akan sama-sama tak tahu
siapa yang sebenarnya telah diburu?

Semarang, 19 Desember 2011


19 Desember 2011

luh dari malam yang likat

ini malam yang likat, luh
labalaba mengekalkan kepalakepala di langitlangit kamar kita

itu wajah siapa?

dari matanya, kau menetes,
berpantulan dan menjelma genangan.
tuhan, maha tinggi sajak
kita muasal
dan berakhir sebagai kenangan.
kepalaku tanggal,
tergantung dan dikekalkan di langit jauh
sisa tubuhku menjelma prahu,
melayarkanmu ke kotakota yang tumbuh di kolong ranjang kita

usai ini sajak, kau hendak ke mana?

malam ini sebegitu likat, luh
jantung siapa dicuri sunyi
lantas di benamkan jauh ke dadamu yang sepi?

Semarang, 13 Desember 2011